GEN Z PEKA TERHADAP LANGKAH AWAL MENUJU DIGITALISASI INDONESIA

 

GEN Z PEKA TERHADAP LANGKAH AWAL MENUJU DIGITALISASI INDONESIA 



Akses internet dan sistem digital pada zaman ini, menjadi aspek yang mempengaruhi kegiatan generasi ke generasi. Kehidupan masyarakat sudah tidak bisa lepas dari internet karena satu dan lain hal terhubung, entah media social atau platform – platform khusus yang mempermudah keperluan masyarakat. Namun, sayangnya tetap ada perhatian khusus karena masih terdapat kesenjangan di beberapa daerah Indonesia. Digitalisasi atau proses transformasi ke era digital, menjadi salah satu program pemerintah yang digenjot. Oleh karena itu tidak heran hal ini menjadi topik favorit yang kerap dibahas oleh gen z.

Kepekaan generasi sekarang memunculkan pertanyaan dan pernyataan kritis terkait digitalisasi yang menjadi prioritas negara Indonesia. Bagaimana digitalisasi bisa terlaksana? Akankah Negara dengan SDMnya mampu mewujudkan digitalisasi dengan aman?

Kementrian Komunikasi dan Informatika, sempat menyampaikan sekiranya tiga point atau isu yang menjadi prioritas digitalisasi agar terlaksana. Pertemuan DEWG G20 yang berlangsung di Yogyakarta membahas konektivitas digital dan pemulihan pasca pandemi Covid-19, literasi digital dan keterampilan digital. Sejumlah program digagas untuk mengatasi isu-isu tersebut. Beberapa di antaranya adalah program Digital Talent Scholarship, Beasiswa Kominfo, Gerakan Nasional Literasi Digital, dan sebagai Knowledge Partner DEWG G20 (CNBCIndonesia).

Bagaimana program tersebut bisa diimplementasikan jika permasalahan seperti kesenjangan infrastruktur, perbedaan bahasa, perbedaan generasi, hingga keamanan data digital menjadi kendala tersendiri pada program ini. Karena dalam merealisasikannya, tidak bisa terpaku terhadap pembangunan sementara, tetapi harus diikuti dengan pengembangan SDM yaitu pihak yang terlibat langsung. Masalah kesenjangan infrastruktur dan keamanan data, memerlukan peran pemerintah, pihak swasta dan masyarakat sipil dalam mendorong komunitas digital yang berdaya, sehingga pertanyaan apakah digitalisasi bisa terwujud dengan aman, akan terjawab.

Dengan perubahan besar yang terjadi dengan semua rencananya, akan selalu berkaitan dengan isu – isu digital. Factor utamanya adalah penggunaan media social di Kawasan itu sendiri (asia tenggara). Hal ini yang menjadikan masyarakat Indonesia atau ASEAN berada di posisi urgensi literasi digital. Memang pemerintah telah mempertimbangkan terkait proses digitalisasi ini, tetapi hal penting yang dapat ditarik sebagai jalan keluar adalah dilakukan upaya optimalisasi Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Negara Indonesia dan SDM-nya.

(sumber foto: sindonews.com) 

Nama : Widya Putri

No : 31

Kelas : XII MIPA 3

Comments

Popular posts from this blog

Tumbuhan Penantang Kutub: Ketika Kehidupan Berkembang di Antartika

Melindungi Satwa Liar

Penipuan Binomo Indra Kenz Mencapai 57 Miliar Rupiah